Gempa bumi adalah salah satu jenis bencana alam yang paling berbahaya bagi manusia. Namun, Jepang adalah negara yang tidak pernah terlalu memperdulikan bahaya gempa bumi, hingga akhirnya berhasil bertahan hidup di tengah-tengah kenyataan ini.
Bagaimana Jepang Bisa Bertahan?
Salah satu hal yang membuat Jepang bisa bertahan adalah karena mereka memiliki sistem pemantauan gempa bumi yang sangat baik. Mereka memiliki jaringan pengawasan gempa bumi yang luas, dengan lebih dari 1.000 stasiun pemantau gempa di seluruh negara. Ini memungkinkan mereka untuk mendeteksi gempa bumi sebelum terjadi dan mengambil tindakan cepat untuk mengurangi kerusakan.
Arsitektur yang Ramah Gempa
- Desain arsitektur yang ramah gempa, seperti menggunakan bahan-bahan yang kuat dan dirancang khusus untuk menyerap getaran.
- Struktur bangunan yang dibuat dengan menggunakan teknik konstruksi yang canggih.
Pada abad ke-20, Jepang mengalami serangkaian gempa bumi besar yang membawa kerusakan besar pada infrastruktur dan penduduknya. Tapi, dengan peningkatan kemampuan mereka dalam merancang arsitektur yang ramah gempa, Jepang berhasil mengatasi dampak-dampak ini dan menjadi lebih siap untuk hadirnya gempa bumi di masa depan.
Pelatihan dan Latihan
- Pelatihan pemantauan gempa bumi yang rutin dan latihan evakuasi yang sering dilakukan oleh petugas darurat.
- Edukasi tentang keselamatan dan pengertian pentingnya mengikuti instruksi saat terjadi gempa bumi.
Jepang juga memiliki sistem pelatihan yang ketat untuk mengajar penduduk kewajiban mereka dalam meredam dampak gempa bumi. Pelatihan-pelatihan ini dilakukan secara rutin dan diikuti oleh lebih dari 80% penduduk Jepang.
Berbagai Upaya Pengurangan Risiko
- Pengurangan dampak gempa bumi pada infrastruktur dan bangunan, seperti meningkatkan kualitas tanah, mencegah longsor, dan mengurangi risiko kerusakan.
- Peningkatan infrastruktur, seperti menambahkan struktur pendukung untuk bangunan berat dan memperbaiki jaringan transportasi.
Jepang juga memiliki program-program yang berfokus pada peningkatan kesehatan umum, meningkatkan kemampuan darurat dan pemantauan gempa bumi. Selain itu, mereka juga meningkatkan efisiensi dalam menerima sumber daya asing untuk mendukung kerja sama internasional dengan negara-negara lain.
Urusan Terakhir
Pada bulan Mei 2011, Jepang mengalami gempa bumi besar yang merupakan salah satu yang paling berat dalam sejarahnya. Gempa ini menyebabkan tsunami besar yang menghancurkan daerah-daerah hingga jauh ke utara, membunuh lebih dari 15.000 orang dan melumpuhkan sistem listrik, air, dan infrastruktur lainnya.
Meskipun gempa ini sangat berat dan menyayangkan kerugian yang dialami oleh penduduk Jepang, mereka tidak membenarkan dampak ini untuk menghentikan kemajuan mereka dalam pertahanan terhadap bencana alam.
Sejak saat itu, Jepang telah melanjutkan upaya-upayanya untuk meningkatkan kesehatan darurat dan peningkatan teknologi. Mereka juga memperbaiki infrastruktur yang rusak dari gempa, seperti penambahan sistem listrik cadangan.
Kesimpulan
Setelah menghadapi berbagai bentuk bencana alam dan memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di tengah-tengah itu semua, Jepang telah menunjukkan bahwa mereka benar-benar siap untuk menghadapi gempa bumi dengan menggunakan berbagai strategi dan kebijakan yang memperbaiki dan meningkatkan kesehatan darurat serta peningkatan kemampuan dalam meredam dampaknya.
Pendapat Terakhir
Menariknya, Jepang juga telah mengutamakan pendidikan keamanan gempa bumi di sekolah-sekolah mereka. Mereka berharap bahwa generasi muda dapat melindungi diri mereka sendiri dan orang-orang yang lebih tua dari dampak-hati yang terjadi karena gempa.